teori dan perkembangan pers

TEORI PERS
1. TEORI PERS OTORITARIAN
- Berkembang pada akhir Renaisans Eropa
- Menurut teori ini kebenaran bukanlah hasil dari pemikiran dari pandangan rakyat, melainkan kebenaran adalah milik para pemegang kekuasaan, sehingga kebenaran harus diposisikan dekat dengan kekuasaan.
- Dalam teori ini keberadaan pers dtujukan untuk mendukung pemerintah yang bersifat otoritas sehingga pemerintah mengawasi dan mengendalikan seluruh media massa.
- Ciri-ciri teori pers Otoritarian adalah :
· Kebenaran adalah milik pemegang kekuasaan
· Pers diatur oleh pengusa sehingga pers kehilangan salah satu fungsinya, yaitu sebagai alat control pemerintahan
· Penguasa memiliki kewenangan untuk mensensor insi pemberitaan sebelum dicetak
· Isi poemberitaan harus mendukung kebijakan pemerintah dan tidak boleh membelok dari kepentingan penguasa
2. TEORI PERS LIBERTARIAN
- Menurut teori pers libtarian pers merupakan sarana penyaluir hati nurani rakyat untuk mengawasi dan menentukan sikap terhadap kebijakan pemerintah.
- Menurut Krisna Harahap, pers libertarian mempunyai tugas sebagai berikut :
�� Melayani kebutuhan kehidupan ekonomi
· Melayani kehidupan kebutuhan politik
· Mencari keuntungan
· Menjaga hak warga Negara
· Memberi hiburan
- Ciri-ciri teori pers libertarian :
o Publikasi bebas dari setiap penyensoran pendahuluan
o Penerbitan dan pendistribusian terbuka bagi setiap orang tanpa memerlukan izin
o Kecaman terhadap pemerintah,pejabat atau parpol tidak dapat dipidana
o Tidak ada kewajiban mempublikasikan segala hal
o Tidak ada batasan hokum terhadap upaya pengumpulan informasi untuk kepentingan publikasi.
3. TEORI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
- Lahir pada awal abad ke-20
- Menurut teori ini,kebebasan per situ perlu dibatasi oleh dasar moral,etika dan hati nurani insan pers.
- Menurut KRISNA HARAHAP ,prinsip utama dari tanggung jawab social adalah:
o Media memiliki kewajiban tertentu kepada masyarakat
o Dalam menerima dan menerapkan kewajiban tersebut ,media seyogyanya dapat mengatur diri sendiri dalam kerangka hukum dan lembaga yang ada.
o Media hendaknya bersifat pluralisdan mencermikan kebhinnekaan.
4. TEORI PERS KOMUNIS
- Teori ini beranjak dari ajaran karl marx
- Menrut teori pers komunis, pers merupakan alat pemerintah (partai yang berkuasa) dan bagian integral dari negara sehingga pers harus tunduk pada pemerintah
- Ciri-ciri teori pers komunis adalah :
o Media berada dibawah pengendalian kelas pekerja,karenanya ia melayani kepentingan kelas tsb.
o Media tidak dimiliki secara pribadi.
o Masyarakat berhak melakukan sensor dan tindakan hokum lainnya untuk mencegah atau menghukum setelah terjadinya peristiwa publikasi anti masyarakat.
PERKEMBANGAN PERS
1. PERS PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA
- Pada masa penjelajahan Belanda pers sangat berpengaruh terhadap pembentukan opini publik .
- Dalam masa pers ini dikenal beberapa istilah :
o Persbreidel Ordonantie : yaitu memberikan hak pada pemerintah penjajah belanda untuk menghentikan penerbitan surat kabar Indonesia yang dianggap b erbahaya.
o Haatzai Artikelen
- Pemerintah Belanda menerapkan peraturan-peraturan yang mengekang kalangan pers Indonesia.sehingga banyak tokoh pers yang di hokum penjara serta dikenai hokum pembuangan.salah satunya adalah S.K Murti yang dihukum penjara.
2. PERS PADA MASA PERGERAKAN
- Sesudah munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, surat kabar pada masa itupunlebih berfungsi sebagai perjuangan. Karena pers mampu menyuarakan isi hati rakyat Indonesia yang berupa penderitaan rakyat terjajah.
- Ada beberapa harian yang terbiy pada masa itu yaitu : Harian Sedio Utomo , harian Darmo Kondo , Harian Fajar Asia, dll.
- Oleh karena isi nya dianggap anti penjajah, maka perspun mendapat tekanan dari pihak Belanda, kemudian pemerintah dari Hindia Belanda mengambil tindakan dengan cara memberikan hak penuh padapemerintah untuk memberantas dan menutup usaha penerbitan pers pergerakan.
3. PERS PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG
- Pada masa penjaaan Jepang beberapa harian yang munsul yaitu :
o Asia Raya di Jakarta
o Sinar Baru di semarang
o Suara Asia di Surabaya
o Cahaya di Bandung
- Pada masa penjajahan Jepang, boleh dikatakan pers nasional mengalami kemunduran besar. Pers Nasional yang pernah hidup di jaman pergerakan secara sendiri-sendiri dipaksa bergabung untuk tujuan yang sama yaitu mendukung kepetingan Jepang.
- Keuntungan yang didapat ole insan pers di Indonesia yang bekerja pada penerbitan Jepang yaitu :
o Pengalaman yang diperoleh para wartawan Indonesia bertambah
o Penggunaan bahasa Indonesia dalam pemberitaan makin sering dan luas
o Adanya pengajaran untuk rakyat agar lebih kritis terhadap berita yang disajikan oleh sumber resmi Jepang
4. PERS PADA MASA REVOLUSI
- Pada masa ini pers terbagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara pendudukan sekutu dan belanda (pers nica)
2. Pers yuang diterbitkan dan diusahakan oleh orang Indonesia yang disebut pers Republik
5. PERS MASA DEMOKRASI LIBERAL
- Di era demokrasi liberal landasan kemerdekaan pers adalah RIS 1949 pasal 19 ‘Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat’
- Pada tanggal 17 Maret 1950 dibentuk dewan pers yang mempunyai tugas :
1. Pergantian Undang-Undang pers colonial
2. Peningkatan mutu jurnalime Indonesia
3. Pembeian dasar social ekonomis yang lebih kuat kepada pers Indonesia
6. PERS MADA DEMOKRASI TERPIMPIN
- Di awal tahun 1960,penekanan tgerhadap pers diawalin degan peringatan menteri muda penerangan Maladi bahwa “ langkahlangkah ytegas akan dilaukan terhadap surat kabar,majalahmajalah,dan kantorkantorberita yang tidak menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha menerbitkan pers nasional,dengan alas an demi ketenangan dan ketertiban umum.”
- Sete;ah percetakanpercetakan diambil alih oleh pemerintah pada awal tahun 1964 , maka para insan pers diwajibkan untuk mendukung politik pemerintahan.
7. PERS MASA ORDE BARU
- Masa orde baru merupakan masa kepemimpinan presden soeharto dan terjalin hubungan yang cukup baik antara pers dan pemerinytahan . terbukti dengan dikeluarkannya UU pokok atau UUPP nomor 11 tahun 1968 yang menjamin tidak adanya sensor maupun pembredelan serta penegasan bahwa setiap warga Negara mempunyai hak untuk menerbitkan pers yang bersifat kolektif dan tidak diperlukan surat ijin terbit.
- Puncak berbagai aksi masyarakat pada masa itu adlah peristiwa yang terjadin pada tanggal 15 januari 1974 yang dikenal “ peristiwa Malari”.dimana para praktisi pers,cendekiawan,politikus dan masyarakat banyak melontarkan kritikan terhadap kebijan pemerintah dan menuntut agar presiden Soeharto segera mengundurkan diri dari jabatanya.
- Namun kekuasaan pemerintah lambat laun mulai menurun dikarenakan situasi yang beruntun terjadi menjadi masalah tersendiri.dan pada akhirmya presiden soeharto mundur dari jabatanya.tanggal 21 mei 1998

8. PERS MASA REFORMASI
- Kebebasan pers pada masa ini sangat pesat sesuai dengan kehidupan demokratis serta penuh keterbukaan.
- Tuntutan reformasi bergema di semua sector kehidupan termasuk sector kehidupan pers.
- Pemerintah mengeluarkan UU no 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan undangundang no 40 1999 tentang pers,maka pers nasional melaksanakan peranan sbb:
o Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mendapat informasi
o Menegakkan nilainilai dasar demokrasi ,mendorong terwujudnya supremasi hokum dan HAM serta menghormati kebhinnekaan.
o Mengemangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,akurat dan benar.
o Melakukan pengawasan,kritik,koreksi dan saran terhadap kepentingan umum.
o Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar